Sekolah pemrograman internasional Algorithmics kini memperluas jangkauan pendidikan digitalnya di Indonesia dengan kehadiran di empat kota besar, Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Bandar Lampung. Langkah ini bertujuan untuk memberikan pendidikan pemrograman berkualitas bagi anak-anak di seluruh Indonesia. COO Algorithmics Indonesia, Taufiq Wisnu, menyatakan bahwa hal ini merupakan langkah awal dalam upaya mereka untuk membawa pendidikan pemrograman berkualitas kepada anak-anak Indonesia agar siap menghadapi masa depan yang serba digital.
Pemilihan kota-kota tersebut didasarkan pada populasi yang signifikan dan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap pendidikan digital, khususnya dalam bidang coding atau pemrograman. Bandar Lampung dipilih sebagai kota yang tengah berkembang dengan potensi besar yang belum tergarap optimal. Algorithmics juga memberikan diskon 20 persen pada pembayaran pertama bagi para pendaftar awal di kota-kota tersebut sebagai bentuk apresiasi.
Sejak hadir di Indonesia sekitar satu setengah tahun lalu, Algorithmics telah menyediakan berbagai kursus pemrograman khusus untuk anak-anak melalui platform online maupun cabang offline yang baru dibuka. Keunggulan mereka adalah pembelajaran yang unik dan menarik, sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas dan berinteraksi dengan komunitas belajar global. Orangtua juga dapat memantau perkembangan anak-anak mereka melalui platform ini.
Kurikulum Algorithmics didukung oleh STEM yang komprehensif, mencakup lima aspek penting dalam perkembangan anak. Tujuan pembelajaran coding-nya adalah untuk menstimulasi semua aspek perkembangan anak sebagai fondasi mendasar dalam proses belajar di masa mendatang. Dengan metode belajar yang disusun oleh tim khusus dan melibatkan psikolog, anak-anak akan terbiasa melatih fokus, logika, analisis, percaya diri, mandiri, serta memiliki kemampuan problem solving yang baik.
Pembelajaran di Algorithmics tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga pada penerapan keterampilan praktis melalui metode gamifikasi dan pembelajaran berbasis proyek. Anak-anak diajak untuk mengembangkan keterampilan pemrograman, pengembangan game, dan karya seni digital yang akan berguna di dunia nyata.
Taufiq Wisnu menambahkan bahwa Algorithmics juga memberikan pelajaran softskill, seperti public speaking, teamwork, dan problem solver, untuk mendukung pembelajaran yang bersifat diskusi dan memaksimalkan kemampuan kreatif setiap siswa. Proses seleksi tutor yang ketat dilakukan untuk menyampaikan materi berstandar internasional, mulai dari tes pengetahuan materi, evaluasi praktis, hingga wawancara akhir yang meliputi simulasi pengajaran.
Sebagai sekolah pemrograman internasional yang telah beroperasi di 97 negara dan telah meluluskan 1,1 juta siswa, Algorithmics ditujukan untuk anak-anak berusia 5-17 tahun. Mereka belajar membuat video game, desain, animasi, serta terlibat dalam berbagai proyek teknologi informasi. Harapannya, mereka akan memiliki keterampilan berpikir kritis, penalaran logis, presentasi, perencanaan proyek, serta kerja sama tim.
Dengan pendekatan yang sederhana, menarik, dan menyenangkan, Algorithmics membantu anak-anak Indonesia untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang semakin digital.