Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan peringatan kepada masyarakat terkait pentingnya peningkatan literasi keuangan untuk menyaring informasi terkait risiko kejahatan dunia maya, khususnya pinjaman online (pinjol) dan perjudian online (judol). Dalam acara Talkshow Edukasi Keuangan Bundaku yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Sri Mulyani menekankan rentannya individu yang buta finansial di era digital. Ia menekankan bahwa tanpa pertahanan finansial yang kuat, individu akan menjadi sasaran empuk eksploitasi.
Salah satu ciri paling menonjol dari kejahatan dunia maya keuangan adalah iming-iming keuntungan yang jauh lebih tinggi dibandingkan investasi awal.Sri Mulyani menegaskan, bisnis yang sah tidak menawarkan keuntungan yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, individu harus berhati-hati ketika dihadapkan dengan tawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan harus melakukan penelitian menyeluruh untuk memverifikasi keasliannya. Pemikiran rasional sangat penting untuk melindungi diri agar tidak menjadi korban penipuan keuangan di ranah digital.
Kemajuan teknologi tidak diragukan lagi telah merevolusi cara kita mengakses dan berinteraksi dengan informasi. Meskipun hal ini membawa banyak manfaat, hal ini juga menciptakan peluang baru bagi eksploitasi dan penipuan. Buta finansial memperburuk kerentanan individu untuk menjadi mangsa penjahat dunia maya yang menawarkan peluang investasi yang menggiurkan namun menipu. Dalam konteks ini, seruan Sri Mulyani untuk meningkatkan literasi keuangan tidak hanya tepat waktu namun juga penting dalam melindungi individu dari penipuan keuangan di ruang digital.
Dampak kejahatan siber finansial lebih dari sekadar kerugian moneter. Hal ini dapat mempunyai konsekuensi yang luas terhadap stabilitas keuangan, kesejahteraan mental, dan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan. Selain itu, menjamurnya pinjaman online dan platform perjudian menimbulkan ancaman signifikan terhadap kesejahteraan ekonomi individu rentan yang mungkin terpikat oleh janji keuntungan cepat. Dengan mempromosikan literasi keuangan, Sri Mulyani bertujuan untuk memberdayakan individu untuk membuat keputusan yang tepat dan melindungi diri mereka dari korban penipuan keuangan online.
Peringatan yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ini berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya literasi keuangan dalam menavigasi lanskap keuangan digital yang kompleks. Di era dimana teknologi telah merasuki setiap aspek kehidupan kita, setiap individu harus membekali diri mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membedakan antara peluang keuangan yang sah dan skema penipuan. Dengan memupuk budaya kesadaran dan ketahanan finansial, kita dapat bersama-sama memerangi kejahatan siber finansial dan menjaga kesejahteraan finansial kita di era digital.