Praktik joki skripsi telah menjadi topik hangat di media sosial setelah seorang warganet mengekspresikan keheranannya atas banyaknya orang yang menganggap praktik tersebut biasa. Kegagalan dalam mendidik karakter disebut sebagai penyebab utama normalisasi joki skripsi. “Saya sangat terkejut belakangan ini dan baru tahu betapa umumnya praktik joki,” ujar Abigail Limuria, seorang netizen yang dikutip oleh VOA Indonesia.
Video keluhan Abigail terhadap meningkatnya normalisasi joki skripsi telah ditonton lebih dari 10,9 juta kali di berbagai platform media sosial sejak diunggah pertengahan Juli lalu. Abigail tidak menyangka bahwa video tersebut akan mendapat perhatian dari banyak warganet. Dia terkejut melihat orang-orang yang terlibat dalam praktik joki dengan terbuka bercerita tentang pengalaman mereka di media sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, joki adalah seseorang yang mengerjakan ujian untuk orang lain dengan menyamar sebagai peserta ujian yang sebenarnya dan menerima imbalan uang. Abigail mengekspresikan kekecewaannya terhadap orang-orang yang menggunakan jasa joki tanpa menyadari bahwa itu salah, menipu, dan berbohong. Dia merasa bahwa praktik tersebut sudah seperti bisnis yang normal.
Beberapa pembela joki berpendapat bahwa joki hanyalah sebuah bisnis dan mereka hanya memenuhi permintaan yang ada. Mereka berpendapat bahwa tidak ada bedanya antara joki dengan penjual jasa lainnya. Namun, banyak yang menilai bahwa praktik joki skripsi melanggar etika dan hukum. Pemerintah juga telah menegaskan bahwa penggunaan joki termasuk dalam kategori plagiarisme dan dapat dikenakan sanksi pidana.
Pendapat yang berbeda-beda muncul dari berbagai pihak terkait praktik joki skripsi ini. Beberapa menilai bahwa praktik tersebut merugikan integritas akademik dan menciptakan ketidakadilan dalam dunia pendidikan. Sebagai solusi, beberapa ahli pendidikan menyarankan untuk memperkuat integritas akademik dalam proses pembelajaran dan memberikan alternatif evaluasi selain skripsi.
Dalam upaya mencegah normalisasi praktik joki skripsi, penting bagi semua pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, untuk bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya integritas akademik dan kejujuran dalam dunia pendidikan. Semua harus bersatu untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang adil, transparan, dan berintegritas.