Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram mengukuhkan tiga guru besar yang memiliki kontribusi besar di bidang keilmuan masing-masing. Ketiga guru besar yang dikukuhkan adalah Muhammad Saleh Ending, Lubna, dan Dwi Wahyudiati. Muhammad Saleh Ending resmi berpangkat profesor dengan bidang keilmuan antropologi sosial. Sementara Lubna menjadi guru besar bidang ilmu evaluasi pendidikan, dan Dwi Wahyudiati meraih jabatan fungsional tertinggi dalam bidang ilmu pendidikan kimia.
Ketiga guru besar menyampaikan orasi ilmiahnya saat pengukuhan. Muhammad Saleh Ending berorasi ilmiah dengan judul ‘Tradisi Lisan Sakeco: Media Kritik Sosial, Propaganda, dan Pesan Politik’. Selanjutnya, Lubna berorasi ilmiah dengan judul orasi ‘Evaluasi: Idealisasi, Entitas dan Realitas’. Terakhir, Dwi Wahyudiati menyampaikan orasi dengan judul ‘Rekonstruksi Pembelajaran Kimia Berbasis Ethnochemistry’. Rektor UIN Mataram, Masnun Tahir, menjelaskan pengukuhan guru besar adalah suatu kesempatan untuk memperkenalkan dan mendalami konsep-konsep baru yang memperkaya cakrawala ilmu pengetahuan dari seorang.
Keilmuan yang dimiliki diintegrasikan dengan berbagai disiplin dan menghubungkan pengetahuan tradisional dengan ilmu modern. “Dalam konteks tiga pidato ketiga guru besar kita tadi, terdapat sebuah semangat ‘ikon ilmu’ yang mencerminkan integrasi dan interkoneksi antara ilmu pengetahuan, budaya, politik, dan praktik sosial. Ketiga pidato ini menyuarakan pentingnya melihat ilmu dalam konteks yang lebih luas dan menghubungkan berbagai elemen pengetahuan, baik yang berasal dari dunia akademik maupun dari kebijaksanaan lokal,” jelas Masnun dalam keterangan pers yang diterima detikBali, Jumat (6/12/2024).
Ketiga akademisi yang dikukuhkan sekaligus melengkapi jumlah guru besar UIN Mataram menjadi 50 orang. Capaian yang menjadi satu kebanggaan bagi seluruh civitas akademika UIN Mataram sekaligus sebagai kado spesial bagi kampus yang telah meraih predikat Unggul untuk Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Melalui pengukuhan tiga guru besar ini, UIN Mataram makin menegaskan komitmennya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan akademik, tetapi juga dengan tantangan sosial, budaya, dan global. Dengan jumlah guru besar 50 orang, UIN Mataram berpeluang besar untuk menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian yang terdepan di Indonesia, bahkan di kancah internasional.