Elon Musk membangun superkomputer yang diberi nama Colossus. Alat ini kabarnya didukung oleh 100.000 chip AI milik Nvidia, jumlahnya jauh lebih banyak daripada sistem AI mana pun yang pernah ada di dunia. Colossus dibangun di Tennessee, Amerika Serikat, oleh startup kecerdasan buatan xAI. Awal pekan ini, Musk mengumumkan pusat data yang canggih itu akhirnya dapat digunakan secara online setelah dirakit selama 122 hari, yang menurut Nvidia merupakan sebuah rekor tercepat.
“Colossus adalah sistem pelatihan AI terkuat di dunia,” kata Musk dalam sebuah tweet, dikutip dari Futurism, Jumat (6/9/2024). Superkomputer itu dibangun dengan unit pemrosesan grafis Nvidia H100, yang merupakan perangkat keras paling diincar untuk melatih dan menjalankan sistem AI generatif, seperti chatbot AI dan generator gambar.
Musk mengklaim bahwa, dalam beberapa bulan, Colossus akan “berlipat ganda” ukurannya menjadi 200.000 chip AI, yang akan mencakup 50.000 GPU H200. Versi yang lebih baru akan memiliki kapasitas memori hampir dua kali lipat dari pendahulunya, dan bandwidth 40 persen lebih banyak.
Musk baru mendirikan xAI tahun lalu dengan produk utamanya Grok, chatbot AI yang terintegrasi ke X (dulunya). Startup tersebut berhasil menyamai kemampuan raksasa teknologi lain yang sudah mulai lebih dulu, seperti pesaing berat OpenAI dan pendukungnya Microsoft.
Seperti yang dicatat Fortune, Nvidia melihat Musk sebagai salah satu pelanggan terbaiknya, karena ia telah membeli puluhan ribu GPU untuk Tesla, senilai sekitar US$3 hingga US$4 miliar, sebelum melebarkan sayap ke startup xAI.
Untuk bisa mendapat 100.000 GPU H100 ini, kemungkinan Musk harus merogoh modal miliaran dengan setiap chip AI dihargai sekitar US$40.000. Jika dihitung kasar, Musk menghabiskan duit US$ 4 miliar atau setara Rp 61,5 triliun.
xAI telah mengumpulkan sekitar US$6 miliar investasi Mei lalu berkat dukungan dari perusahaan VC teknologi, termasuk Andreessen Horowitz. Dengan prestasi yang telah diraih, tidak heran jika Colossus dan xAI menjadi sorotan dunia teknologi saat ini. Musk terus menunjukkan inovasinya dalam pengembangan kecerdasan buatan, dan siapa tahu apa lagi yang akan ia ciptakan di masa depan.
Dengan Colossus yang menjadi sistem pelatihan AI terkuat di dunia, kita bisa berharap akan muncul lebih banyak aplikasi AI yang revolusioner dan membantu memajukan teknologi ke depan. Musk memang selalu menjadi tokoh yang inovatif dan ambisius, dan karya-karyanya selalu dinantikan oleh banyak orang. Semoga kehadiran Colossus dan xAI dapat membawa manfaat besar bagi perkembangan teknologi di masa mendatang.