Mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah menciptakan sebuah alat pendeteksi emosi khusus untuk anak-anak dengan autisme yang bernama EMOKIDS. Inovasi ini berasal dari tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta (KC) UNS. Tujuan dari alat ini adalah untuk membantu orang tua dan guru dalam memahami kondisi emosi anak-anak dengan autisme.
EMOKIDS dikembangkan oleh Ananda Putra Kanieza dari Prodi Teknik Elektro FT, Siti Nurohmahwati dari Prodi Pendidikan Fisika FKIP, dan Ade Rifky Setiawan dari Prodi D-3 Teknik Informatika SV. Mereka merasa prihatin dengan kesulitan yang dialami anak-anak dengan autisme dalam mengekspresikan emosi, sehingga memutuskan untuk menciptakan solusi inovatif.
Alat ini dirancang khusus untuk mendukung proses pembelajaran dan interaksi sosial anak-anak autis. Dengan bimbingan dari Dr. Eng Faisal Rahutomo, EMOKIDS mampu mengidentifikasi dan memantau emosi anak-anak dengan autisme secara real-time menggunakan teknologi image processing dan voice recognition.
Algoritma machine learning digunakan untuk mendeteksi perubahan gerakan wajah, ekspresi mata, dan bahasa tubuh anak-anak dengan autisme yang terkait dengan berbagai emosi. Data yang diperoleh kemudian diolah dan ditampilkan melalui aplikasi mobile yang mudah digunakan oleh orang tua dan pendidik.
Keunggulan dari alat ini tidak hanya pada deteksi dan peringatan, tetapi juga pada pendekatan preventif. EMOKIDS memungkinkan tenaga pendidik merencanakan intervensi yang sesuai dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak-anak autis. Pengembangan teknologi ini telah terintegrasi dalam satu prototipe sehingga biaya yang dikeluarkan lebih terjangkau.
Keberhasilan mereka membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan, terutama dalam Pendidikan Luar Biasa. Mereka berharap penelitian dan pengembangan EMOKIDS dapat terus dikembangkan dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat.