Berdasarkan hasil riset IMD World Talent Ranking (WTR) 2024, Indonesia telah berhasil meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusianya. Indonesia berhasil merangkak naik ke peringkat 47 dari 67 negara di dunia. Di Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi ketiga, mengungguli Thailand dan Filipina. Namun, masih kalah bersaing dengan Singapura yang menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara dan Malaysia di peringkat ketiga.
Indikator dalam pemeringkatan WTR 2024 terbagi menjadi tiga, yaitu tingkat investasi dan pengembangan talenta, kesiapan SDM, serta kemampuan negara untuk menarik tenaga kerja asing. Tingkat kesiapan dan keterampilan tenaga kerja yang tinggi di Singapura menjadi faktor keberhasilan negara tersebut dalam mengembangkan daya saing sumber daya manusianya. Dengan pertumbuhan tenaga kerja yang pesat, literasi keuangan yang baik, dan sistem pendidikan yang maju, Singapura berhasil menarik minat SDM asing untuk bekerja di negaranya.
Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC), Arturo Bris, menilai bahwa pemerintah Singapura selalu responsif dalam mengelola tenaga kerja agar memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru. Hal ini bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, Indonesia juga memiliki daya tarik bagi tenaga ahli asing. Menurut data WTR IMD, minat talenta asing terhadap Indonesia mengalami peningkatan signifikan dari peringkat 31 pada tahun 2023 menjadi peringkat 17 pada tahun 2024. Daya tarik Indonesia terhadap SDM asing bahkan menempati posisi kedua terbaik di Asia Tenggara. Iklim bisnis yang positif membuat Indonesia menarik bagi para tenaga ahli dari luar negeri.
Untuk menarik lebih banyak tenaga asing, Indonesia perlu meningkatkan tingkat kesiapan tenaga kerja dengan menambah kuota mahasiswa asing dan meningkatkan skor PISA. Selain itu, investasi dan pengembangan pendidikan juga perlu ditingkatkan agar sistem pendidikan di Indonesia dapat bersaing secara global.
Pembahasan tentang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) terus berkembang. Meskipun AI dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, namun juga menjadi ancaman bagi sejumlah lapangan pekerjaan. Direktur IMD World Competitiveness Center, Arturo Bris, menyoroti tiga dampak AI terhadap ketersediaan lapangan kerja.
Pemerintah perlu mengantisipasi dampak AI dengan menawarkan pelatihan ulang tenaga kerja dan mengatasi tingkat pengangguran yang mungkin terjadi akibat perkembangan teknologi ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusianya untuk bersaing di tingkat global.