Sebanyak 40 preman tertangkap dalam operasi yang dilakukan oleh anggota Polsek Pademangan, Jakarta Utara pada Kamis (8/8). Kapolsek Pademangan, Komisaris Binsar Hatorangan Sianturi, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi segala bentuk premanisme dan kejahatan jalanan yang dapat mengganggu masyarakat.
“Dalam operasi ini, kami berhasil mengamankan 40 orang preman yang melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat,” ujar Binsar dalam keterangannya, Jumat (9/8). Para preman yang diamankan terdiri dari 30 pak ogah, 7 juru parkir liar, dan 3 debt collector. “Kami menerima laporan dari masyarakat tentang pak ogah yang seenaknya memberikan prioritas jalan tanpa memperhitungkan dampaknya, seperti kemacetan,” tambahnya.
Operasi dilakukan di beberapa lokasi seperti jalan Gunung Sahari Raya, Lodan Raya, Kampung Bandan, Jl Benyamin Sueb, dan RE Martadinata. “Lokasi tersebut dianggap rawan akan keberadaan pak ogah dan aksi premanisme,” jelasnya.
Setelah ditangkap, para preman tersebut didata dan diberikan imbauan untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta tidak mengganggu masyarakat. “Kami akan memberikan pembinaan kepada mereka agar tidak kembali melakukan tindakan yang meresahkan,” tegas Binsar.
Binsar juga menegaskan bahwa jika para preman tersebut kembali melakukan tindakan yang sama, pihaknya akan segera menyerahkan mereka ke Dinas Sosial (Dinsos) DKI. “Kami telah berkoordinasi dengan Dinsos, jika ada yang masih mengganggu masyarakat, maka akan langsung kami serahkan kepada mereka,” pungkasnya.
Dengan adanya operasi ini, diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para preman dan mencegah terjadinya tindakan premanisme di wilayah tersebut. Tindakan tegas yang dilakukan oleh Polsek Pademangan merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Semoga dengan adanya penindakan terhadap preman-preman ini, kehidupan masyarakat di wilayah Pademangan dapat lebih tenteram dan sejahtera tanpa gangguan dari oknum-oknum yang ingin menciptakan ketidakamanan. Teruslah memberikan perhatian dan pengawasan terhadap potensi premanisme