Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi (Sulawesi Tengah), telah mengambil langkah signifikan dalam mengoptimalkan penggunaan tanaman sorgum sebagai pakan ternak di wilayah tersebut. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pakan ternak bagi peternak, dengan memberikan alternatif yang lebih beragam dan berkesinambungan.
Menurut Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi Ihsan sorgum kini ditanam secara spesifik sebagai pakan ternak di Desa Binangga (Marawola). Ini merupakan langkah progresif untuk mengurangi ketergantungan peternak pada jerami padi dan sisa panen jagung, yang selama ini menjadi bahan pakan utama.
Penggunaan sorgum sebagai pakan ternak telah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, yang melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), telah membangun gedung pengolahan pakan ternak di wilayah tersebut. “Selama dua tahun terakhir, Sigi telah menerima pengalokasian dana melalui program pengembangan fasilitas pemrosesan pakan yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) pertanian. Sebagai hasilnya, sebanyak 11 gudang pengolahan pakan telah dibangun di kelompok peternak di daerah tersebut. Syukurlah atas hal ini.,” ungkap Ihsan.
Meskipun penggunaan sorgum masih dalam tahap pengembangan, sebagian peternak di Kecamatan Marawola telah mulai mengimplementasikan tanaman ini sebagai bagian dari pakan ternak mereka. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan peralatan dan tempat pengolahan yang memadai.
Ihsan menjelaskan bahwa hasil fermentasi dari bahan jerami padi, sisa panen jagung, dan sorgum dapat disimpan untuk pakan ternak hingga tiga bulan. Proses pengolahan memakan waktu selama dua pekan, namun hasil fermentasi tersebut memiliki tekstur yang ideal untuk pakan ternak, tidak terlalu keras dan mudah dicerna.
Diharapkan langkah-langkah ini akan memberikan dampak positif bagi peternak di Kabupaten Sigi, dengan meningkatkan ketersediaan pakan ternak serta mengurangi ketergantungan pada bahan pakan konvensional. Melalui inisiatif ini, diharapkan juga terciptanya sistem peternakan yang lebih berkelanjutan dan efisien di wilayah tersebut.