Majelis Masyayikh mengadakan acara “Kick Off MM Melayani – Stakeholder Meeting-Pengukuhan Dewan Masyayikh” yang dihadiri oleh narasumber terkenal seperti Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, Ketua Majelis Masyayikh, KH. Abdul Ghoffarrozin, M.Ed., dan Menteri Agama Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pesantren melalui peluncuran aplikasi SYAMIL (Sistem Layanan Informasi Majelis Masyayikh) dan pengukuhan Dewan Masyayikh.
Marwan Dasopang berbicara tentang tekadnya untuk menyusun dana abadi bagi pesantren. Dia yakin bahwa tahun ini akan menjadi momen kemenangan bagi dunia pesantren di Indonesia. Pentingnya pengakuan negara terhadap pesantren juga disoroti agar mereka dapat menikmati fasilitas dan hak yang setara dengan pendidikan formal lainnya.
Gus Rozin, sebagai ketua Majelis Masyayikh, menjelaskan tiga agenda penting dalam pertemuan tersebut. Salah satunya adalah peluncuran sistem penjaminan mutu untuk pesantren melalui SYAMIL. Dia berjanji mencapai milestone baru sebelum akhir tahun 2024 untuk pengembangan pendidikan pesantren di Indonesia.
Pengukuhan Dewan Masyayikh juga menjadi fokus, dimana diharapkan dapat memperkuat posisi mereka dalam pengawasan dan pengembangan mutu pesantren. Majelis Masyayikh ingin melibatkan semua stakeholder, baik dari pemerintah maupun swasta, untuk bersama-sama mengatasi masalah yang dihadapi pesantren.
Gus Rozin menekankan pentingnya menjaga kemandirian pesantren dan peran Majelis Masyayikh sebagai penghubung antara pesantren dan negara. Menteri Agama Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, juga menyampaikan visi kementeriannya untuk mempertahankan tradisi dan nilai-nilai pesantren.
Dalam konteks penguatan pendidikan pesantren, menteri agama mengajak semua pihak untuk fokus pada visi dan misi yang ingin dicapai melalui UU No. 18. Gus Rozin juga berbicara mengenai perlunya verifikasi data dan integrasi regulasi antara pusat dan daerah untuk mendukung pesantren.
Para peserta sepakat untuk terus berkolaborasi guna meningkatkan mutu dan aksesibilitas pendidikan pesantren. Acara ini dianggap sebagai langkah awal penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang saling mendukung antara pesantren dan negara. Semoga generasi santri ke depan bisa lebih unggul dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.